Entah ada pa ini....seolah membiarkan aku melanglang jauh dan terbang di bawanya.....tulisan itu dibiarkan berhenti dari kedudukannya seolah tak mau keluar..kini orang yang menulisnyapun sedang enggan menampakan diri..trpuruk oleh keadaan ini....biasa masalah yang dihadapinya memang sangat klasik, masalah dimana setiap di semester kuliyahnya slalu muncul, rasa kesepian, masalh dengan orang, bimbang dengan tempat tinggal, laporan dan praktikum, itu hanya seklumit keadaan yang menyiksa batinnya...
kini orang itu sedang ingin membenahi diri..bagaimana hidupnya ini tak sesinetron seperti apa yang pernah ditulisnya.. mungkin terlihat lebay....dan memang lebay....dia slalu saja merasa kesepian dan slalu ingin diperhatikan...merasa dirinya tak pernah dipedulikan seperti ia memperlakukan tulisanya saat ini.. ingin sekali berteriak biar orang semua tau tapi apakah naif yang memang q lakukan atau hanya sekedar untuk memuaskan diri saj, aku tak tahu....
ingin kembali lagi seperti dulu....itu yang slalu ada dipikiranku ketika ia memberontak......apa??? ya.....semua berputar dipikiranku....jangan!!! kau sudah berjanji untuk berubah......
penat jenuh tak sanggup berkata-kata lagi dengan tulisan itu...
sejenak berhenti disitu aku teringat orang yang membuatku semangat lagi menulis . . . pengen rasanya bebas seperti dia, melihat indahnya pemandangan yang ada di bumi Allah ini berkali- kali...tapi terhenti seketika saat itu tak ada yang mendukungku... rasa lain pun bergejolak.... apa ini semua memang tak mengharapku....
"huuuhhh..." itu yang ku dengar saat badan ini kuhempaskan dikasur empukku ini (ya..lumayan empuk lah,alhamdulillah) harus apa aku, mencoba mencari perubahan dan tantangan, tapi semuapun tak bisa dilakukan, entah karena aku atau kondisi yang terjadi.. semua berkecamuk dalam diri, yap.. hal ini ku biarkan hingga menyebutkan dirinya galau.. (jelas dari tadi tulis sana sini gak nyambung gak ada inti pokoknya haha)..
tepat pukul 07.06 WIB, aku tlah sadar tulisankku sudah hampir setengahnya bahkan akan ku hentikan saat ini juga....lucu memang..tapi ya inilah tulisanku saat ini tak terarah...tak sesuai..dah banyak rintihan kekeluhan di dalamnya. tetap saja belum bisa menghasilkan tulisan yang dapat membuat orang terinspirasi bahkan pelajaran yang berharga.... BIaralah..yang penting sedikit mengobati rsa penatku dan penasaranku untuk bisa menulis lagi, walaupun yah beginilah hasilnya..
Where, where will we stand?
When all the lights go out
Across these city streets
Where were you when
All of the embers fell
I still remember them
Covered in ash,
Covered in glass
Covered in all my friends,
I still think of the bombs they build
If there's a place that I could be
Then I'd be another memory
Can I be the only hope for you?
Because you're the only hope for me
And if we can't find where we belong
We'll have to make it on our own
Face all the pain and take it on
Because the only hope for me
Is you alone
How it should be?
Many years after the disasters that we've seen
What have we learned?
Other than people burn in purifying flame
I say it's okay
I know you can tell
And though you can see me smile
I still think of the guns they sell
If there's a place that I could be
Then I'd be another memory
Can I be the only hope for you?
Because you're the only hope for me
And if we can't find where we belong
We'll have to make it on our own
Face all the pain and take it on
Because the only hope for me
Is you alone
The only hope for me
The only hope for me
Is you, the only hope for me [x3]
Is you, the only hope
If there's a place that I could be
Then I'd be another memory
Can I be the only hope for you?
Because you're the only hope for me
And if we can't find where we belong
We'll have to make it on our own
Face all the pain and take it on
Because the only hope for me is you alone
The only hope for me is you alone
hummmm....only hope yah syair itu sedikit saja membawaku...hanya sebuah harapan memang untuk saat ini... tapi akan kubuktikan suatu saat nanti jika Allah meridhoinya...
(nah lhoh...gak nyambungkan....gubrak...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar