Pernikahan itu memang masih belum ku ketahui
kapan ia datang namun untuk memikirkannya sekarang apa itupun tak
diperbolehkan??
Dan Bukan, bukan bermaksud untuk
memperkenalkanmu secara langsung dengan beliau, kau tak perlu takut akan hal itu, namun
kau sangat terlihat jelas jika kau takut, takut dengan hatimu…
Kau lihat, di ujung sana, awan nan cerah
itu sangat indah…indahnya sang mentari itu mungkin tak seindah apa yang sedang
aku jalani saat ini.. ya.. tak seindah
dengan hati ini, tak seindah dengan birunya cinta langit itu…
Kau tahu, aku sangat berhati-hati dengan
hati.. mencoba selaras dengan hatimu yang bisa kau jaga itu, kau tahu.. aku
berusaha sebisa mungkin agar penyakit hati ini benar-benar tak menyerangku….
Karena ku tahu jika memang ia
menyerangku, aku hanya bisa merasakan sakitnya tanpa aku tahu bagaimana
menyembuhkanya hingga ia berjalan sendiri untuk tegar kembali.
Kau tak berpikir sedikit saja, ya… kau
memang penakut, kau takut apa yang terjadi dengan kita terjadi, kau takut rasa
yang belum pantas ini akan terkuak, aku tahu ini belum masanya, aku tahu itu… kita
hanya perlu menjaga izzah kita, kita hanya perlu bersabar, kita hanya perlu
menjaga perasaan masing- masing, kita hanya perlu menjaga diri kita
masing-masing.
Maaf, sekali lagi maaf aku tak bisa
menjaga hatiku, aku tak bisa menjaga imanku, aku tak bisa menjaga imanmu, aku
tak bisa menjaga diriku untukmu… aku tau aku salah, dan aku tak tau apa yang
seharusnya aku lakukan,….
Ku yakin akan ada jawabNya nanti..
tunggulah…. Dan sesiap mungkin segala resikonya.. harapan itu memang ada namun
jangan termakan dengan harapan itu, dan jika harapan yang saat ini memang hanya
menjadi semu untuk hari esok maka, setelah itu ikhlaskan apa yang sudah tak
pantas untuk dipertahankan, karena ku yakin seseorang yang lebih tepat mungkin
sudah Allah persiapkan..
Semua tergantung denganNya, tergantung
hatimu, tergantung hatiku…
Maka apapun yang terjadi nanti,
terimalah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar